''

Selasa, 30 November 2010

Jenis-Jenis Media Komunikasi

Secara umum, media komunikasi dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu : dengan kabel, tanpa kabel (wireless), dan line telepon.
I. Dengan Kabel
A. Coaxial
Ada beberapa jenis kabel Coaxial, yaitu:
1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan BNC (British Naval Connector). Sebenarnya BNC adalah nama konektornya, bukan nama kabelnya. Kabel ini dapat menjangkau bentangan sampai 185 meter dan impedansi terminatornya mencapai 50 ohm. Kabel RG-58 mempunyai beberapa kelebihan yaitu :
• Dapat langsung dihubungkan ke computer menggunakan konektor BNC
• Fleksibel dan mudah dalam instalasi di dalam ruangan
2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thiknet atau Kabel RG-8 merupakan kabel coaxial yang mempunyai spesifikasi hampir sama dengan kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya yang lebih besar sehingga dapat menampung daya yang lebih besar. Kabel ini cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan antar gedung.

Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
 Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
 Impedansi terminator 50 Ohm.
 Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

B. UTP(Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP yang biasa digunakan merupakan 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini,hanya 4 buah kabel yang digunakan untuk mengirim dan menerima data (Ethernet). Konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB/SWITCH adalah contoh perangkat yang digunakan dengan penggunaan jenis kabel ini.
Spesifikasi Teknis dari twisted pairs adalah :
o Dihubungkan dengan konektor RJ-45.
o Jarak terjauh 100 meter
o Memiliki beberapa kategori, yaitu : kategori 1, 2, 3, 4, dan 5.
o Masalah yang dihadapi adalah : crosstalk.

C. Fiber Optic
Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan material penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan sinyal elektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan gangguan elektromagnet. Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan di kawasan yang banyak gangguan elektromagnet dan jarak yang jauh. Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dab Coaxial). besarnya data yangi dapat di transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yang membutuhkan kecepatan seperti video konference. Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah ST connector yang menyerupai BNC Connector. Penggunaan fiber optik umumnya digunakan pada jaringan besar dan jaringan tulang punggung (backbone).





II Tanpa Kabel (Wireless)

A. Infra Merah

Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat direksional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan LED (Light Emitting Diode) dan PSD (Photo Sensitive Diode).
WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik,
yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).

1. DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.


3. QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul. sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
B. Gelombang Cahaya (Light Wave)
Pensinyalan optis koheren yang memakai laser bersifat unidirectional, karena masing-masing bangunan memerlukan laser & photodetektornya sendiri. Laser juga mudah untuk dipasang. Tidak seperti gelombang mikro, pemakaian laser tidak memerlukan ijin FCC.
Kerugiannya adalah sinar laser tidak dapat menembus hujan & kabut tebal, tapi laser dapat bekerja normal pada cuaca cerah. Kekuatan laser yang berpita sempit, sekaligus merupakan kelemahannya juga.
C. Gelombang Radio
Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga
harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff, mendukung
mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).

o DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
o FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN)



WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :

o Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau hub based. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
o Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
o Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.




D. Gelombang Mikro (Microwave)

Gelombang mikro tidak dapat menembus ruangan dengan baik. Selain itu walaupun beam dapat difokuskan dengan baik pada transmitter masih terjadi divergensi di udara. Sebagian gelombang direfraksikan ke lapisan atmosfir bawah dan memerlukan waktu sedikit lebih lamadibanding gelombang langsung. Gelombang yang mengalami delay itu dapat tiba diluar fasanya dengan gelombang langsung & sehingga menghapus signalnya. Efek ini disebut multipath fading& sering kali merupakan masalah yang serius. Efek ini ditentukan oleh cuaca & frekuensi gelombang. Sebagian operator menyediakan 10 persen saluran-salurannya dalam keadaan tidak berfungsi sebagai serep yang bisa digunakan bila multipath fading menyapu bersh sebagian pita frekuensi secara temporer.
III Line Telepon
A. Public Switched Telephone Network (PSTN)
Penggunaan layanan analog POTS (saluran telepon biasa) / PSTN dikategorikan sebagai layanan circuit-switched. Circuit-switched merupakan koneksi yang menggunakan metode WAN switching di mana physical circuit dibangun, dipelihara, dan diputuskan setiap melakukan sesi komunikasi.
Contoh koneksi circuit-switched yang sering ditemui dan digunakan adalah koneksi kepada ISP (Internet Service Provider) menggunakan modem analog.
Salah satu keuntungan menggunakan jaringan circuit-switched adalah biaya penggunaannya yang relatif murah dan dapat dikontrol.
Teknologi ini biasanya digunakan oleh:
o Mobile user
o Telecommuter
o Perusahaan atau instansi sebagai koneksi cadangan
B. Integrated Service Digital Network (ISDN)
Banyak keuntungan yang diperoleh bila komunikasi telepon, faksimil, teks, video, transmisi data, gambar dan jaringan komputer menggunakan layanan ISDN ini. Di antaranya adalah kecepatannya yang dapat mencapau 144 Kbps (Kilobit per second) atau bahkan hingga 2 Mbps (Megabit per second).


Konsep ISDN adalah menyediakan jaringan digital antar pelanggan end-to-end (dari ujung ke ujung). Keseluruhan proses untuk komunikasi ISDN telah digital.Sedangkan pada jaringan telepon digital, terdapat bagian analog pada sisi pelanggan. Dengan menambahkan sebuah konverter dari analog ke digital (A/D) dan dari digital ke analog ke digital (D/A) peralatan analog yang dimiliki pelanggan dapat berkomunikasi melalui sentral digital, dengan cara digitalisasi pada bagian pelanggan ini maka STDI berkembang ke arah JDPT.


C. Leased Line
o 56K Leased Line WAN Connections
Banyak yang menyebutnya dengan sebutan layanan DS0, yang dalam hal ini adalah sebuah model layanan yang berupa sambungan yang disewa secara khusus tanpa memperhitungkan berapa banyak pemakaiannya (biaya sewa sambungan tersebut berlaku, tanpa menggunakan dasar hitungan, apakah saluran tersebut dipakai atau tidak.
o T-1 Leased Line WAN Connections
Juga disebut dengan ustilah layanan DS1, yang merupakan model leased line pula namun dengan bandwidth sebesar 1.544 Megabits per detik. Hubungan DS1 memerlukan CSU/DSU atau modem digital, serta router di kedua ujung hubungannya..
o T-3 Leased Line WAN Connections
Juga disebut layanan DS3, sebuah leased-line dengan kapasitas bandwidth sebesar 45 Megabit per detik. Hubungan DS3 tentu saja memerlukan kelengkapan-kelengkapan peralatan khusus di masing-masing ujung koneksinya, serta router kelas berat.

o Frame Relay WAN connections
Frame relay ini digunakan berbarengan dengan layanan leased-line lainnya, misalnya sering kita jumpai istilah-istilah DS0FR dan atau DS1FR.
Secara gampang disebutkan, bahwa sebuah 'frame relay' adalah sebuah metoda untuk penerapan hubingan yang terjadi dalam suatu jarak yang sangat jauh dengan biaya yang bersaing.
D. Satelit (VSAT)
VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah pilihan bagi mereka yang berada di tempat terpencil dan membutuhkan koneksi Internet dimana tidak ada infrastruktur lain seperti leased line, ADSL, ISDN, bahkan tidak juga telepon. VSAT berbentuk seperti piringan yang berukuran besar dan menghadap ke langit. Dengan peralatan ini maka sinyal digital diterima dan dikirimkan ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.

1 komentar: