''

Jumat, 03 Desember 2010

JARINGAN KOMPUTER - Bagian 12

1.      Subnetwork Addres
Subnetting adalah membagi suatu network menjadi sub-sub network yang lebih kecil. Cara kerja subnetwork mirip dengan cara kerja  \pada network, hanya pada skala yang lebih kecil. Misal kita akan men-subnet suatu network kelas C. Hanya 8 bit yang tersedia untuk host klas C = 28/ 256 host. Subnet mask secara default untuk network class C adalah: 1111 1111 1111 1111 1111 1111 0000 0000 = 255.255.255.0
Netmask:  255.255.255.192
Host Address = 210.12.3.1 – 254
Network Address = 210.12.3.0

2.      Pembentukan Subnet
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
·         Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
a.       Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner. Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah  ditentukan. 255 = 11111111
b.      Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID. Dari 255 = 11111111 =  jumlah bitnya adalah 8
c.       Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit nomor 2. Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
d.      Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama. Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :  11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)

Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx
dengan netmash 255.255.255.0.
xxx = menunjukkan hostID antara 0 - 255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24. 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.

·         Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
a.        Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 = 11111111.11111111. 11111111.00000000
b.      Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner. Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
c.       Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita. Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
d.      Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1 -254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/computer
Alokasi Range IP :
1. 192.168.1.0 – 192.168.1.31
2. 192.168.1.32 – 192.168.1.63
3. 192.168.1.64 – 192.168.1.95
4. 192.168.1.96 – 192.168.1.127
5. 192.168.1.128 – 192.168.1.159
6. 192.168.1.160 – 192.168.1.191
7. 192.168.1.192 – 192.168.1.223
8. 192.168.1.224 – 192.168.1.255
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID) dan akhir sebagai broadcast. Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar